Malam itu, dengan jantung yang memompa lebih cepat dan tingkat kewaspadaan yang tinggi, saya dan adik berjalan berjingkat melewati ruang tamu yang sudah dimatikan lampunya. Padahal masih jam 8 malam. Tapi memang begitulah kebiasaan Ayah dan Ibu saya yang selalu tidur di awal waktu.
“Darimana?” – Degg! Suara yang berat dan khas itu menghentikan langkah kaki kami. Lampu dinyalakan, ceramah singkat di meja makan pun dimulai.
Kalau diingat-ingat lucu juga sih, hehe.. karena Ayah saya yang dulu dan sekarang betul-betul berbeda. Dulu, kalau saya dan adik lelaki saya pulang malam (setelah maghrib), Ayah saya sudah bersiap untuk memberikan petuah dan mendudukkan kami. Nasihatnya tidak pernah menyakitkan hati, selalu lembut dan sangat dalam maknanya. Justru setelah selesai dari “ceramah singkat” itu saya merasa sangat bersalah, berdosa, dan tidak ingin mengulanginya lagi.
Tapi namanya juga remaja yang mencari jati diri, keesokan harinya tentu akan diulangi lagi. Ngegame di warnet sepulang sekolah (karena pulang sekolahnya sore banget, sekitar jam 4 atau jam 5) dan beralasan macam-macam ketika pulang malam.
Saya dan adik lelaki saya ini sealiran, sama-sama suka bermain games dan sudah pernah mendapatkan penghasilan dari games yang kami mainkan. Meskipun hasilnya tidak seberapa, atau bahkan jauh dibandingkan dengan pengeluaran kami ketika ke warnet.
Namun, ada begitu banyak yang kami ambil manfaatnya. Inilah kisah saya dan Ragnarok Online, Ayodance Online dan Mobile, hingga Mobile Legends yang mengisi hari-hari saya sampai sekarang.
Penghasilan Pertama dari Game
Ngegame itu ngerusak tau? Kamu ngga tau ya ada anak yang kecanduan game sampai dia mati di warnet tuh? Mau jadi apa kamu ngegame terus?
Kalimat itu sering sekali saya dengar dari teman-teman sesama gamers yang sedang diberi petuah oleh orangtuanya. Dulu saat saya masih duduk di bangku SMA, bermain game adalah salah satu hobi yang ditentang orangtua.
Tidak hanya saya, orangtua lain pun mungkin banyak yang begitu. Mereka beranggapan game adalah setan paling nyebelin yang akan merusak masa depan anak-anak mereka. Game tidak sepatutnya diberi ruang dalam kehidupan anak-anaknya.
Padahal andai mereka tahu justru dari game saya menyukai Bahasa Inggris dan nyaris mendapatkan nilai sempurna di Ujian Nasional. Andai mereka tahu justru dari game saya bisa mengetik cepat (sekarang berguna banget karena saya suka nulis). Andai mereka tahu justru dari game saya belajar untuk menjadi pemimpin.
Kok pemimpin? Iya, di beberapa games, kita bisa membuat sebuah perkumpulan/grup/guild untuk mempermudah mengatur strategi perang atau kompetisi.
Tapi ya, orangtua zaman dulu mana tahu sih? Akses mereka ke internet pun juga jarang. Belum ada smartphone yang bisa digunakan dengan cepat untuk mengakses informasi dan kebenaran sebuah berita.
Anak gamers tahun 2000-an mungkin mengalami hal yang sama seperti saya. Dulu dicaci karena kerjaannya ngegame. Ngabisin duit ke warnet. Hehehe..
Padahal dulu saya juga sempat punya penghasilan dari jual beli item di game. Pernah suatu kali saya mendapat sekitar 2jutaan karena seseorang membeli karakter saya dalam sebuah game. Tahun 2008 atau 2009, kebayang kan uang segitu jadi jumlah yang cukup besar. Apalagi dipegang oleh anak umur 18 tahunan.
Namun orangtua tetap saja tak mau peduli. Karena tahunya anak gadisnya main ke warnet sampai sore. Bahkan hari libur pun dihabiskan untuk duduk di depan layar komputer. Sayang sekali saya dulu belum bisa berlangganan internet di rumah. Kalau ada internetnya Indonesia di rumah, mungkin orangtua saya lebih tenang.
Games Tidak Selamanya Negatif, Ini Manfaatnya!
Bahwa mereka dan saya yang bermain game bukanlah seorang “pecandu” yang tak bisa berprestasi. Diantara teman-teman juga orangtua yang khawatir karena anaknya punya passion bermain game dan ingin sukses di bidang tersebut mungkin masih sangsi :
Kok bisa sih game online dimasukkan ke dalam eSport?
Dalam sejarahnya, memang sebelum tahun 2020 lalu, eSport belum digarap secara serius oleh Pemerintah maupun BUMN. Padahal semenjak masuknya Internet of Things (IOT), hal-hal sederhana pun masuk ke dalam kehidupan kita. Termasuk di dalamnya adalah game itu sendiri.
Tadinya orang yang ingin bermain game online harus ke warnet, membayar billing dan tentu saja menghabiskan lebih banyak biaya dibanding sekarang. Itulah hal yang dulu saya lakukan. Saat ini, bermain game online cukup melalui gawai yang kita punya.
Tidak perlu gawai dengan harga selangit, karena gawai sehari-hari saja sudah cukup. Kemudian di saat yang sama, Indonesia ternyata juga sudah mencetak prestasinya di kancah internasional.
Game mayor seperti Mobile Legends, Wing Fair, dan PUBG mobile, semua jenis game tersebut telah dijuarai oleh Indonesia dalam persaingan di seluruh dunia.
Ketika banyak orang melihat keberhasilan mereka yang bermain game dan mendapatkan banyak keuntungan materiil, barulah kemudian kita menyadari bahwa bermain game tidak selamanya buruk jika diatur porsi dan strateginya.
Maka tidak berlebihan jika bermain game online yang mengedepankan strategi serta team work juga kecepatan gerak refleks pada jari-jari tangan kita disetarakan dengan olahraga sejenis bulu tangkis, sepak bola, dan juga voli. Lalu muncullah eSport yang diiringi dengan terbentuknya camp-camp pembinaan bagi mereka yang memiliki passion dan bakat di bidang ini.
Ini Manfaat eSport untuk Tubuh Kita
Saya memahami bagaimana orangtua khawatir ketika anaknya bermain game terlalu sering dan mulai meninggalkan kegiatan akademiknya. Persis seperti apa yang dulu saya rasakan.
Namun, ketika sekarang sudah menjadi orangtua dan merasakan juga bagaimana menjadi seorang anak yang tumbuh bersama internet dan game, tentu saya ingin melarang anak karena alasan yang memang benar dan masuk akal. Bukan hanya berdasarkan rumor “katanya” dan berita yang tidak berimbang, karena hanya ditulis dari satu sisi saja.
Yuk mulai saat ini kita membuka diri untuk mendapat wawasan yang seluas-luasnya. Berikut beberapa manfaat eSport untuk tubuh kita sebagaimana yang telah disebutkan oleh Coach Henov, Head Coach LEAD by IndiHome dari Telkom Indonesia.
1. Mengoptimalkan Kerja Otak Kanan
Jika kita mau membuka diri, telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa bermain game online dapat mengoptimalkan kerja otak kanan. Apalagi jika di dalam game itu sendiri ada team work dan juga strategi berpikir yang diperlukan agar bisa menang.
Jika tidak ada manfaatnya, tidak mungkin KONI akhirnya menyatakan bahwa eSport masuk ke dalam salah satu cabang olahraga bukan?
Sama halnya dengan Formula 1. Kenapa masuk ke dalam salah satu cabang olahraga? Padahal Formula 1 juga tidak mengeluarkan keringat, begitu juga dengan kendaraan yang dipakainya bukanlah makhluk hidup seperti pacuan kuda misalnya.
Alasannya sederhana saja, karena balapan Formula 1 pun ada toolsnya. Sebagaimana stick Plays Station atau Nintendo. Mirip ketika kita sedang bermain game. Perbedaannya hanya pada tampilan aktual dan juga virtualnya.
2. Melatih Kecepatan Berpikir dan Reaksi
Ada poin fisik yang ada di sana (olah dan raga) yakni adanya reaction time (kecepatan yang ada di otak kemudian diekspresikan lewat saraf menuju anggota badan kita). Inilah yang kemudian menuntut adanya sinkronisasi otak ke jari, otak ke lengan, dan seterusnya. Sinkronisasi dari otak ini kemudian digerakkan ke bagian kemudi (jika pada Formula 1).
Kecepatan reaksi ini juga dipengaruhi oleh kesehatan tubuh dan juga mielin. Mielin selain berfungsi untuk membungkus dan melindungi akson dalam sel saraf, peran yang utama adalah untuk mempercepat arus informasi melewati jutaan, milyaran sampai trilyunan sel saraf di otak kita.
Bahkan ada juga team eSport luar negeri yang mengunyah brokoli mentah (untuk mempercepat reaction time-nya). Ada juga yang mengadopsi olahraga Craft mage (bela diri orang-orang Israel yang benar-benar menentukan reaction time dan meningkatkan reaction time itu sendiri). Jadi intinya kesehatan dari mereka (pemain eSport) ini menentukan optimalisasinya ketika bermain game.
Dukungan IndiHome, Internetnya Indonesia Untuk Athlete Enablement
Sayangnya dulu kami belum punya tempat untuk mengasah dan juga melatih passion dari game yang kami mainkan. Jadi ayah dan ibu saya sangsi juga pastinya. Mau jadi apa kalau ngegame terus? Begitu pikir mereka. Ya memang sih, mungkin saya belum bisa menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama.
Tapi orangtua pun tak bisa disalahkan sepenuhnya, karena ketidaktahuan mereka. Inilah yang menjadi momen bagi saya untuk memberikan edukasi bagi orangtua agar tidak serta-merta memberikan label pada anak-anak yang menyukai game dan berpikir serius untuk menekuninya.
Apalagi era digitalisasi seperti ini, menjalani hobi yang dibayar adalah satu kebahagiaan tersendiri dan bukan tidak mungkin terjadi. Beruntung sekali suami saya tidak pernah melarang istrinya bermain game. Namun tetap saja, stigma negatif tentang game di luar sana masih belum banyak berubah dari dulu hingga kini.
Game ibarat pisau, jika digunakan sesuai dengan fungsinya maka ia akan bermanfaat bagi penggunanya. Sebaliknya, jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya (menyakiti diri sendiri maupun orang lain misalnya), maka ia pun tidak punya value sama sekali.
Padahal sudah banyak fakta di depan mata kita bahwa eSport yang dimainkan oleh generasi anak-anak kita saat ini justru menjadi salah satu jenis olahraga yang sudah disahkan oleh KONI. Tentu saja saya senang sekali mendengar hal tersebut. Itu artinya edukasi tentang game lambat laun sudah mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Bahwa dalam porsi yang sesuai, game tidak melulu merugikan. Bahkan ia bisa menjadi salah satu sumber penghasilan saat ini.
Tentu teman-teman pernah mendengar bagaimana atlet-atlet eSport mendapatkan banyak uang dari hasil kerja kerasnya bermain game bukan? Hal ini nyata terjadi lho. Bahkan tidak hanya di Indonesia, dunia pun sudah mengakuinya bahwa bermain game online (tertentu) merupakan salah satu macam eSport yang perlu didukung. Hingga banyak sekali turnamen internasional yang diadakan.
Bersyukur sekali beberapa waktu lalu Telkom Indonesia memberikan dukungan untuk ekosistem eSport melalui LEAD by Indihome.
Apa sih LEAD by Indihome itu?
Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome merupakan akademi eSport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi, menjadi professional player (pro player) yang bermental atlet. Dengan mengusung semangat #BerlatihTanpaBatas, LEAD by IndiHome diharapkan dapat melahirkan the next eSport athlete Indonesia yang mampu berkiprah di kancah Internasional.
Kalau dulu ibu dan ayah saya khawatir karena mungkin saya tidak akan pernah menjadi “siapa-siapa” sebab hobi ngegame, untuk saat ini saya sebagai orangtua tentu tidak akan khawatir jika anak-anak kelak ingin menjadi atlet eSport. Atlet eSport yang ternyata punya banyak sekali manfaat jika dilakukan dengan serius.
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Coach Henov sebagai Head Coach LEAD by Indihome, bahwa ada banyak sisi positif yang bisa didapatkan ketika menekuni eSport. Sebagai orangtua kita boleh kok khawatir, namun kita tidak boleh menutup mata atas perkembangan dunia di era 5.0 ini.
Ketika kita mendengar begitu banyak suara sumbang dari pemberitaan mengenai efek negatif bermain game, mulai dari hancurnya masa depan anak-anak karena bermain game, kita lupa bagaimana efek negatif itu ditimbulkan oleh ketidakmampuan diri untuk mengontrol sesuatu.
Sebagai anak, mungkin ia terlalu banyak memberikan waktunya untuk bermain game. Berjam-jam dalam sehari, berharap ingin menjadi ahli. Namun yang ia dapatkan malah collaps. Orangtua tak sepenuhnya salah sih. Hal tersebut terjadi karena tidak ada pembinaan untuk mereka.
Karena tidak adanya pembinaan inilah yang menyebabkan esport dianggap sebagai satu hal yang berbahaya.Oleh karena itulah IndiHome sebagai internetnya Indonesia hadir. Selain untuk memberikan edukasi tentang manfaat internet yang bisa kita rasakan, IndiHome juga merasa perlu untuk membina, mendidik dan melatih talenta-talenta baru atlet eSport agar menjadi seorang atlet eSport yang tangguh dan berkarakter.
Mereka juga berkesempatan besar untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang turnamen eSport tingkat nasional bahkan internasional. Tentu saja dengan meminimalkan risiko yang terjadi tersebut dengan tetap memelihara kesehatan dan juga memberi jeda untuk otak dan saraf beristirahat.
Sebagai Internetnya Indonesia, IndiHome ingin memberikan wadah bagi generasi muda dimanapun mereka berada agar dapat menyalurkan hobi bermain game menjadi sebuah profesi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah global.
Paket Gamers : Koneksi Anti Ambyar Bikin Mabar Ngga Buyar
Rasakan sensasi bermain games dengan jaringan internet yang lebih stabil dari IndiHome Paket Gamer yuk. Selain memberikan dukungan bagi atlet esport, kita juga bisa seru-seruan memainkan berbagai game populer sekaligus mendapatkan beragam benefit seperti :
- Exclusive Items
Kita bisa bertualang menggunakan item khusus yang tidak bisa didapatkan dari sumber lain. - High Speed Internet
Kecepatan internet yang tinggi dan unlimited siap menemanimu memulai petualangan. - Free Play Game
Kita bisa bebas bertualang di game-game favoritmu. - Free Gifts
Kita akan mendapatkan berbagai macam hadiah menarik yang berbeda-beda untuk setiap game. - Free Gamepad
Dapatkan gamepad gratis untuk menambah keseruan permainanmu. - Bebas Akses GameQoo
Nikmati akses ke 140+ game streaming canggih berlisensi dengan teknologi Cloud Gaming yang bisa Kamu mainkan sepuasnya di mana saja.
Masih banyak lagi benefit dari game favorit teman-teman, semua ada keuntungannya! Seru, kan? Main game jadi semakin menyenangkan!
Cara reedem benefit game melalui website IndiHome Gamer seperti ini ya teman-teman :
- Kunjungi https://indihomegamer.id/
- Klik Login di pojok kanan atas halaman.
- Log in menggunakan email yang terdaftar di akun aplikasi myIndiHome, kemudian klik Lanjut.
- Masukkan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS ke nomor handphone-mu.
- Setelah berhasil log in, klik Setuju.
- Pada halaman beranda website, pilih menu Klaim Item.
- Pilih menu Klaim Benefit, kemudian pilih game yang ingin Kamu klaim benefitnya.
- Ceklis captcha, lalu klik Klaim. Kode voucher-mu akan otomatis dikirimkan ke e-mail yang terdaftar.
Mudah kan?
Aktivitas Tanpa Batas dari IndiHome bagi Ekosistem eSport
Bagi gamer professional, e-Sport sudah menjadi bagian dari produktivfitas yang tak terpisahkan dalam keseharian mereka. Oleh sebab itu, untuk mendukung perkembangan dan kemajuan dunia e-Sport di Indonesia, IndiHome Paket Games ada untuk teman gamers semua.
Kita pun bisa melakukan aktivitas tanpa batas bersama IndiHome untuk mengasah skill game yang dimiliki.
Informasi lebih lanjut Paket Gamer agar bisa melakukan aktivitas tanpa batas bersama IndiHome bisa diakses di sini ya : https://indihome.co.id/promo/paket-gamer
Bagaimana? Masih sangsi dengan manfaat eSport dalam kehidupan kita saat ini?
Yuk kita bangun ekosistem gamers yang sehat. Tidak berlebihan, namun tetap kita arahkan. Karena bagaimanapun perkembangan teknologi saat ini tidak bisa kita hindari. Tugas kita sebagai orangtua adalah mengarahkan agar anak-anak yang memiliki passion di bidang ini dapat berkembang sesuai dengan bakat dan juga ketekunannya.
Kapan lagi kan mewujudkan mimpi para pro player dari rumah untuk menjadi eSport atlet? Yuk dukung bareng-bareng bersama Internetnya Indonesia!
Semoga bermanfaat ya!
Referensi :
Indihome.co.id/leadacademy
kapancurhat.com/manfaat-esport
Indihomegamer.id
Mantap banget sih IndiHome, apalagi dukungan internetnya yang tak terbatas bikin nge-game semakin seru dehh
Saya juga mengizinkan anak bermain game. Asalkan tahu batasannya dan tidak melalaikan kewajibannya. Karena bener banget yang mbak tulis, bahwa perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari. Orangtua harus banyak belajar juga agar tidak ketinggalan zaman, dan menempatkan diri sebagai seorang teman sekaligus sahabat bagi anak. Btw keren indihome, memang pantas disebut sebagai internetnya Indonesia, dengan segala kontribusinya untuk perkembangan teknologi.
Bener banget kak, main game tidak selalu negatif ya. Sisi positifnya juga ada bahkan bisa menghasilkan. Hanya saja ya itu ya gimana mengatur siasat manajemen waktu yang baik.
Paket Indihome utk gamers tentunya bisa lebih hemat dan bikin ngegame makin lancar ya kak… Jadi recommended buat yang mau mendalami esport
Games sebenarnya ngak selalu buruk kok, buktinya bermain games saat ini sudah menjadi bagian dari e-sport dan dipertandingkan di skala internasional. Anakku tiga-tiganya suka main games terutama yang kuliah. Isi laptopnya banyak games-nya dan paling suka games yang berbau otomotif. Aku hanya mengingatkan soal screen time aja agak ngak terlalu lama mengakses layar gadget.
Mbaak suka banget tulisannya ngalir.
Tapi memang iya, masih mengganggap kalau game itu candu ya mbak, aku pribadi juga masih anggap seperti itu, tapi mbaca tulisan mbak jadi “o iyaa, yaa” ini seperti bererapa tahun lalu “mau jadi youtuber” sebagian masih mencaci padahal bisa dapat rezeki dari sana juga ya
Keren sekali mbak
Sudah pernah mendapatkan penghasilan dari game
Dulu memang blm banyak yg tahu ya kalau game ini bisa menjanjikan
Tapi sekarang seperti banyak orang tua yang sudah mendukung anaknya menjadi gamer
Iyah bener, orang tua di Indonesia masih punya pandangan begini Mbak. Jangan banyak ngegame nanti mata begini…PR nya terbengkalai, dll, tapi emang anak beda-beda ya? di zaman yang berteknologi canggih ini mereka happy dengan dunianya, dan perlu managemen waktu aja menurut saya.
Oalahh sampe ada paket gamers juga ya dari Indihome. Kalo aku entah kenapa dari dulu belum begitu tertarik pada game, tapi gak sampe underestimate juga sih ke orang-orang yang suka game, hehehe
Ternyata ada banyak ya manfaat dari game online. Tentunya kalau untuk anak2 harus dengan pengawasan orang tua ya agar lebih terarah dan mendapat hasil positif.
Naah cucok nih kalau koneksinya menggunakan IndiHome yang menjamin kestabilan saat ngegame. Semoga atlet2 esport tanah air makin berprestasi di kancah dunia dengan dukungan penuh dari semua pihak.
Wah, kak Ji pernah jadi gamers handal.
Akupun dulu suka ngliatin para gamers saat bermain. Konsentrasi penuh dan beneran di depan PC tuh kaya yang mikir banget. Sampai masku dulu kalau uda niat nge-game, bukain permen sebungkus dan nanti pas main games tinggal ambil, ambil.. ((gak enak minta tolong ke aku, soalnya aku suka rese kalo dimintan tolong, hahaha…))
Ternyata saat ini bisa menjadi atlet yang membanggakan melalui Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome. Percaya banget, usaha gakkan mengkhianati hasil.
Semoga apapun profesinya, bisa mendatangkan manfaat yang baik.
Indihome oh indihome, internet satu inj buat gairah kreativitas sy makin meningkat krn jaringannya di rumah cukup bagus, meskipun bukan sy sih yg punya wifi tp tetangga bagi wifi.y
Dulu ngegame di anggap tabu dan menghabiskan waktu, tapi di jaman sekarang yang serba digital ini, game malah bisa menjadi salah satu sumber income buat mereka yang konsisten.